belajar ilmu al-hadits yuuuukk...
selain belajar ilmu umum alangkah baiknya kita juga belajar ilmu agama. nah.... di sebuah madrasah (Madrasah Tarbiyatul Ulum) aku menimba ilmu. tepatnya disetiap malam sehabis sholat mahgrib. dari bapak Sumadi (ustadz) saya belajar sebuah kitab yang judulnya Bulughul Marom. ini merupakan sebuah kitab yg berisi kumpulan hadits. berikut yang saya peroleh dari beliau. silahkan disimak ya..... :)
Bulughul
marom merupakan sebuah kitab yg membawa berkah dan manfaat, walau ukurannya
kecil namun di dalamnya terkandung ilmu yg terdapat dlm kitab berukuran besar.
Adapun keistimewaan kitab ini adalah:
Di antara keistimewaan kitab ini
1.
Penulis (Ibnu Hajar Al Asqolani)
menjelaskan martabat (derajat) hadits berupa shahih, hasan, dan dhoifnya,
sehingga para penuntut ilmu tidak perlu mencari rujukan dari kitab lain.
2.
Beliau menuliskan sebagian matan
hadits saja yang berhubungan dengan bab yang di maksud, sehingga singkat dan
padat manfaat.
3.
Jika suatu hadits memiliki riwayat
lain yang dapat menjadi tambahan yang bermanfaat, penulis membawakannya dengan
ringkas dan jelas. Dengan demikian riwayat-riwayat hadits saling menyempurnakan
terhadap suatu masalah.
4.
Penulis menyeleksi hadits-hadits
dari diwan dan kitab induk yang terkenal, seperti musnad Imam Ahmad, Shahih
Bukhori dan Shohih Muslim, Kitab Sunan yang empat, dll.
5.
Kebanyakan hadits bersumber Shahih
Bukhori dan Muslim atau Shahih salah satunya, kemudian diikuti dengan riwayat
Sunan agar hadits-hadits yang benar-benar shahih menjadi landasan dan referensi
terhadap suatu masalah dan selainnya menjadi penyempurna.
6.
Penulis menyebutkan 'illah (cacat)
yang ada pada hadits tertentu.
7.
Jika hadits tersebut memiliki
penguat (taabi' atau syaahid), beliau mengisyaratkannya dengan
isyarat yang lembut. Dari sini teraihlah faedah dari sisi menjama'
(menggabungkan) hadits lebih baik dibandingkan mencelanya.
8.
Penulis mengurutkan bab-bab dan
hadits-hadits sesuai dengan kitab-kitab fiqh, agar memudahkan pembacanya untuk
muroja'ah.
9.
Beliau menutup kitabnya dengan bab
tentang adab yang merupakan kumpulan-kumpulan dari hadits-hadits pilihan yang
beliau namakan bab "Jami' fil Adab" agar pembaca mengambil manfaat
dari kitab ini, bukan hanya hukum tetapi juga akhlak.
Secara keseluruhan, kitab Bulughul Marom ini merupakan
ruhnya kitab-kitab ahkam (tentang hukum). Layak bagi penuntut ilmu untuk
menghafal dan memahaminya.
Sumber: kitab Taudihul Ahkam min Bulughil Marom karya Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al Bassam.
Sumber: kitab Taudihul Ahkam min Bulughil Marom karya Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al Bassam.
Pengertian Hadits
è Adlah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan
persetujuan dari nabi Muhammad yg dijadikan ketetapan ataupun hokum dalam agama
Isam. Hadist dijadikan sumber hokum dlm Islam selain Al-qur’an, ijma’ dan qiyas.
Dimana kedudukan hadist sbg sumber hokum kedua setelah al-qur’an.
è 7 ulama periwayat hadist ini, yakni:
1.
Imam Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Hambal
·
Lahir: Robiul awal 164 H
·
Wafat: tahun 241 H
2.
Imam Bukhori (Imam Abu Abdillah
Muhammad Ibnu Ismail Al-Bukhori)
·
Lahir : Syawal 194 H
·
Wafat : desa samar kondi, malam
sabtu, malam hari raya tahun 256 H
3.
Imam Muslim Ibnu Khojas Al-Khusoiri
·
Lahir : tahun 204 H
·
Wafat : di bulan syuro malam ahad,
Rajab 261 H. dimakamkan hari senin
4.
Imam Abu Daud (Imam Sulaiman Ibnu
As)
·
Lahir : tahun 202 H
·
Wafat: 275 H di tanah Basroh
5.
Imam Turmudzi (abu Isa Muhammad Ibnu
Suroh Tirmidzi)
·
Wafat : akhir bulan Rajab, 267 H. di
Negara Tirmidzi
6.
Imam Nasa’i (Imam Ahmad Ibnu Syuaib
Al-Harosani)
·
Lahir : 215 H
·
Wafat: di hari senin, safar. Akhir
tahun303 H. dimakamkan di Baitul Ma’ais
7.
Imam Majah (Imam Abu Abdillah
Muhammad Ibnu Yasid Ibnu Abdullah Ibnu Majah Majah Al-Korwini)
·
Lahir: 207 H
·
Wafat : selasa, Ramadhan tahun 275 H
è Hadits yg dilihat dari banyak sedikitnya perawi:
a. Hadits
Mutawatir
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
sekelompok orang dari beberapa sanad yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta.
Berita itu mengenai hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera. Dan berita itu diterima dari sejumlah orang yang semacam itu juga.
Berdasarkan itu, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu hadits
bisa dikatakan sebagai hadits Mutawatir
1.
Isi
hadits itu harus hal-hal yang dapat dicapai oleh panca indera.
2.
Orang
yang menceritakannya harus sejumlah orang yang menurut ada kebiasaan, tidak
mungkin berdusta. Sifatnya Qath'iy
3. Pemberita-pemberita
itu terdapat pada semua generasi yang sama
b. Hadits
Ahad:
Yaitu hadits
yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih tetapi tidak mencapai tingkat
mutawatir.
Sifatnya atau tingkatannya adalah "zhonniy".
Sebelumnya para ulama membagi hadits Ahad menjadi dua macam,
yakni hadits Shahih dan hadits Dha'if. Namun Imam At Turmudzy kemudian
membagi hadits Ahad ini menjadi tiga macam, yaitu:
1.
Hadits shahih:
Menurut Ibnu Sholah,
hadits
shahih ialah hadits yang bersambung sanadnya. Ia diriwayatkan oleh orang yang adil lagi dhobit (kuat
ingatannya) hingga akhirnya tidak syadz (tidak bertentangan dengan hadits lain
yang lebih shahih) dan tidak mu'allal (tidak cacat). Jadi hadits Shahih itu
memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
a.
Kandungan isinya
tidak bertentangan dengan Al-Quran
b.
Harus bersambung
sanadnya
c.
Diriwayatkan
oleh orang/perawi yang adil
d.
Diriwayatkan
oleh orang yang dhobit (kuat ingatannya)
e.
Tidak syadz
(tidak bertentangan dengan hadits lain yang lebih shahih)
f. Tidak
cacat walaupun tersembunyi
2.
Hadits hasan:
Ialah hadits
yang banyak sumbernya atau jalannya dan dikalangan perawinya tidak ada yang
disangka dusta dan tidak syadz.
3.
Hadits dha’if:
Ialah hadits yang tidak bersambung
sanadnya dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil dan dhobit, syadz dan
cacat.
sekian yg dapat saya sampaikan :D
untuk lebih lengkapnya akan saya posting lain kali :)
semoga bermanfaat :)